BENTENG,Benteng Express.com – Mengantisipasi terjadinya krisis pada jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) di satu hingga dua tahun kedepan, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) diminta untuk segera menggelar Diklat bagi para guru yang menduduki golongan 3B.
Hal itu disampaikan langsung oleh Supriyanto,S.Pd., M.M., selaku Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Wilayah Bengkulu Tengah, Jumat (31/01/2025).
Diungkapkan Supri hal itu harus segera dilakukan mengingat dari 32 Kepala Sekolah ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah itu, setengah diantaranya sudah hampir mendekati masa pensiun.
“Secepatnya, karena jika tidak dilakukan maka untuk jabatan kepala sekolah tingkat SMP untuk 1 sampai 2 tahun kedepan Bengkulu Tengah akan mengalami krisis kepala sekolah,” tegas Supri, sapaan akrab Ketua PGRI Benteng.
“Sebab hampir rata-rata dari kepala sekolah yang ada, saat ini usia mereka (Kepsek,Red) sudah menginjak 58 hingga 59 tahun, dan diperkirakan pensiun dalam waktu 1-2 tahun ke depan,” ujarnya.
Syarat untuk menjadi seorang kepala sekolah, lanjut Supriyanto, minimal berpangkat golongan 3B dan berasal dari guru penggerak yang memiliki sertifikat, sebagai syarat mengikuti Diklat.
“Apalagi kita ketahui bersama, hingga saat ini hanya sedikit guru yang sudah mengikuti diklat dan itupun belum juga diangkat menjadi Kepsek,” jelas Supri.
Berdasarkan data yang ada, adapun untuk guru penggerak di wilayah Bengkulu Tengah memang terbilang banyak, namun sangat disayangkan untuk tingkat golongannya masih belum memenuhi syarat sebagai kepala sekolah.
“Hampir rata-rata guru penggerak yang ada saat ini masih tergolong muda dan golongannya belum memenuhi standar, sehingga krisis kepala sekolah bisa saja terjadi,” bebernya.
“Kami sangat mengharapkan tahun 2025 ini, Pemkab Bengkulu Tengah bisa mengadakan diklat kepala sekolah dan menggandeng lembaga diklat, agar nanti krisis kepala sekolah kedepan bisa diatasi,” tandas Supri.
